Komponen Elektronika Dasar : Resistor

Resistor merupakan komponen elektronik yang berfungsi sebagai penghambat (tahanan) arus listrik. Resistor menjadi salah satu komponen yang paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik. Karakteristik utama dari resistor adalah nilai resistansi (hambatannya) yang dinyatakan dalam satuan ohm (Ω), serta daya listrik yang dapat dihantarkannya (watt). Karakteristik lainnya seperti koefisien suhu, noise dan induktansi. Konstruksi yang paling banyak dipasaran adalah resistor yang dibuat dari komposisi karbon, film karbon, dan metal film.


Nilai resistansi pada resistor aksial biasanya ditunjukan dengan kode warna sedangkan pada resistor SMD biasanya menggunakan kode angka. Selain itu nilai resistansinya bisa diukur juga menggunakan ohm meter.

Kode Warna Resistor
Berikut ini adalah tabel kode warna resistor dengan 4 pita warna:


Contoh :

pita I : Kuning = 4
pita II : Ungu = 7
pita III : Merah = ×100
pita IV : Emas = ±5%

jadi nilai resistor diatas adalah 4700 Ω (seringkali ditulis 4k7)  dengan toleransi (kesalahan) ±5%. Artinya nilai resistor tersebut dapat berkisar antara 4465 Ω sampai dengan 4935 Ω.

Dua jenis rangkaian resistor paling sederhana (dasar) adalah rangkaian seri dan paralel. Rangkaian seri adalah rangkaian yang disusun secara sejajar dsedangkan rangkaian paralel adalah rangkaian yang disusun secara berderet. Seperti ditunjukan gambar berikut.


Hubungan antara tegangan (V) , arus (I) dan resistansi (R) berdasarkan hukum ohm, secara matematis dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
Keterangan:
V= Tegangan (Volt)
I= Arus (Ampere)
R= Resistansi (Ohm)

Rangkaian Seri
 Untuk menghitung nilai resistansi total pada rangkaian seri adalah dengan menjumlahkan masing-masing nilai hambatannya:
Rseri=R1+R2+R3+….+Rn
Pada rangkaian seri besarnya arus yang melewati tiap resistor adalah sama, atau:
 I=I1=I2=I3=….=In
Sedangkan nilai tegangan nya berbeda beda tergantung besar masing-masing nilai resistansi nya. Tegangan total pada rangkaian seri adalah penjumlahan dari tegangan pada tiap-tiap resistor:
Vtotal=V1+V2+V3+….+Vn

Berdasarkan sifatnya tersebut maka rangkaian seri pada resistor dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai rangkaian pembagi tegangan.

Rangkaian Paralel

Pada rangkaian paralel, kebalikan resistansi total nya adalah jumlah resistansi kebalikan tiap-tiap resistor :
Untuk rangkaian paralel yang terdiri dari 2 buah resistor dapat juga dihitung dengan rumus:
 
Besaran arus total pada rangkaian paralel adalah penjumlahan dari arus pada tiap-tiap resistor:
I=I1+I2+I3+…+In

Sedangkan tegangannya adalah sama dengan tegangan sumber, atau:
Vs=V1=V2=V3=…=Vn
Karakteristik lainnya yang harus diperhatikan dalam pemilihan ataupun merangkai resistor adalah kemampuan menghantarkan daya listrik. Karena apabila resistor digunakan untuk menghantarkan daya listrik melebihi kemampuannya dapat menyebabkan resistor menglami kerusakan seperti putus, overheat bahkan terbakar. Beberapa yang sering digunakan misalnya resistor ¼ Watt, ½ Watt, 1 Watt dan sebagainya.

Sekian postingan kali ini, apabila ada kesalahan mohon memberikan masukan melalui komentar. Terimakasih


Bagikan Ke:

Komentar:

Komentar