Menghapus Spidol Permanen dengan Mudah

Manusia memang tempatnya salah dan lupa. Salah satunya salah memakai spidol. Seperti yang kita ketahui terdapat 2 (dua) jenis spidol marker yaitu board marker dan permanent marker. Seringkali kemasan dari kedua jenis spidol ini hampir serupa, dan hanya bisa dibedakan dengan membaca tulisan pada kemasan. Namun membaca tulisan saja mungkin tidak cukup, siapa tahu secara sengaja ataupun spidolnya di refill (diisi ulang) dengan tinta yang permanent. Idealnya memang kita harus mengecek terlebih dulu sedikit kemudian mencoba menghapusnya. 

Namun jika sudah terlanjur bagaimana? Belum lagi apabila kejadiannya di papan tulis sekolah, mana coretan nya "ga jelas"  lagi  bisa-bisa dimarahin guru. Tenang banyak cara untuk menghapus coretan dari spidol permanen ini (Karena memang semua yang ada di dunia ini gak ada yang permanen). Diantaranya dengan mengoleskan cairan thinner, alkohol, minyak tanah, bensin, lotion antin nyamuk dan masih banyak lagi. Wah tapi bahan-bahan itu kan jarang kita miliki setiap saat. Apabila kondisi nya darurat, kan repot. Ternyata masih ada satu bahan yang familiar dan sangat ampuh untuk menghapus spidol permanen. Bahan itu adalah Cajeput Oil alias Minyak Kayu Putih. Bahan yang biasanya digunakan ketika masuk angin atau untuk aromaterapi ini, ternyata lumayan ampuh juga untuk menghapus spidol permanen. Caranya pun mudah cukup oleskan sedikit minyak kayu putih ke tinta spidol permanen yang ingin dihapus, kemudian lap dengan kain yang kering. Kayu putih memiliki wangi yang harum dan tidak beracun, berbeda jika menggunakan minyak tanah, bensin atau thinner. Selain itu minyak kayu putih juga harganya murah dan tentu saja mudah didapatkan. Bahkan seringkali orang-orang membawa kemana-mana minyak kayu putih kemasan botol kecil. Bagaimana? Mudah bukan menghapus spidol permanent. Meskipun ada cara mudah menghapus spidol permanen,  alangkah lebih baik periksa dulu sebelum memakai spidol ya. Pastikan jangan salah pake lagi. Karena bagaimanapun seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.

Bagikan Ke:

Komentar:

Komentar