Sudah seharusnya manusia tidak sombong

Di era keterbukaan teknologi informasi ini. Dua hal yang sulit dihindari dari sifat manusia adalah iri dan sombong. Kadang kita berusaha untuk tidak sombong namun sayangnya kita malah iri melihat pencapaian orang lain. Dimana saat ini orang begitu mudahnya memamerkan apapun di sosial media misalnya. 

Kalau dipikir-pikir sebenarnya apa juga yang bisa dosombongkan manusia? Misalnya hari-hari di awal tahun 2020 ini. Hampir seluruh manusia di muka bumi dikejutkan dengan berita merebaknya virus yang diberi nama corona 2019-nCoV. Virus yang mulai merebak di salah satu kota di negara china ini bahkan membuat kota nya terlihat seperti kota mati. Seluruh dunia menghawatirkan virus ini.
Dari kasus ini, kita dapat melihat begitu lemahnaya manusia, bahkan diserang oleh sesuatu yang tak bisa dilihat dengan mata telanjang. Sesuatu yang dinamai virus yang ukurannya begitu kecil, bisa sangat membahayakan manusia. Tak memandang siapa mereka, kekayaan atau bahkan ras. Bukan kali pertama hal semacam ini mengguncang dunia. Sejarah mencatat pada tahun 1918 kasus pandemik flu yang dikenal sebagai flu spanyol. Pandemik influenza kategori 5 ini mulai menyebar dari Amerika serikat, muncul di afrika barat dan perancis, hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Jika kita mengenal atau bahkan sering mengalami sakit flu biasa yang tidak begitu parah mungkin biasa saja, lain halnya dengan flu yang disebabkan oleh virus influenza tipe A Sub tipe H1N1 ini. Penyakit ini justru sangat berbahaya dan mematikan, dan lebih menakutkannya lagi orang-orang pada rentang umur dewasa muda (20-40 tahun)  lebih rentan terhadap penyakit ini terutama pria. Diperkirakan sekitar 50-100 juta jiwa atau sekitar 3% populasi manusia  tewas akibat flu spanyol. Sehingga kasus ini disebut-sebut merubah wajah dunia abad-20. 
Kasus diatas hanya sedikit saja dari kasus-kasus penyakit yang menyerang manusia seluruh dunia. Belum lagi bencana alam seperti banjir, longsor, gempa bumi, bahkan kelaparan yang merenggut nyawa banyak manusia. Ditambah dampak buruk peperangan yang bahkan menimbulkan masalah berkepanjangan dan masih terasa berabad-abad setelah nya.
Begitu lemahnya kita sebagai manusia, sehingga tak layak lah kita untuk sombong. Boleh saja kita bangga akan kemajuan teknologi yang semakin pesat namun bukan berarti kita bisa semena-mena dan menyombongkannya. Apalagi memanfatkannya untuk perang melawan sesama manusia dengan tujuan menghabisi dan kekuasaan. Yang terpenting bagi manusia adalah kemanusiaan. Tanpa nilai kemanusiaan manusia bisa sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya. 
 Salah satu bentuk kesombongan yang tak disadari adalah ketika musibah menghampiri orang lain kita akan berkata musibah itu sebagai azab atau hukuman karena perilaku zalim atau dosa-dosa yang diperbuatnya. Sedangkan jika musibah menimpa diri sendiri malah berkata ini ujian untuk naik level. Betapa sombongnya kita sebagai manusia. Bukan hak kita untuk menghakimi, apalagi manusia hanya bisa menduga-duga dan mengira-ngira saja.


Akhir kata, Semoga kita senantiasa dilindungi oleh Tuhan yang maha esa dan terhindar dari berbagai musibah. 
Mohon maaf jika terdapat kesalahan, terimakasih

Bagikan Ke:

Komentar:

Komentar