papat.xyz

Seperti yang kita ketahui, listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang didistribusikan ke rumah-rumah merupakan listrik AC (Alternating Current) dengan tegangan 220V dan frekuensi 50 Hz. Sementara itu kebanyakan peralatan elektronik yang kita gunakan menggunakan tegangan DC (Direct Current) atau arus searah. Oleh karenanya memerlukan suatu rangkaian penyearah atau yang sering disebut sebagai rectifier. Rangkaian penyearah dibuat menggunakan diode. Pemilihan diode yang digunakan sebagai penyearah harus memperhatikan spesifikasi diode diantaranya: kemampuan mengalirkan arus, tegangan maksimum dan disipasi daya maksimum. Rangkaian penyearah biasanya terdapat pada power supply, adaptor, charger dan lain sebagainya. Pada power supply konvensional (yang menggunakan trafo step down), rangkaian penyearah ditempatkan setelah trafo. Tegangan jala-jala listrik yang telah diturunkan dengan trafo stepdown kemudian disearahkan dengan rangkaian rectifier diode, selanjutnya difilter biasanya men

LM35 merupakan sensor suhu yang diproduksi oleh Texas Instrument. Sensor ini memiliki 3 pin yaitu pin V+, Output dan GND. Bentuk fisiknya sendiri cukup mungil dan mirip dengan transistor. Berdasarkan data sheet nya, sensor ini dapat mengukur suhu dari -55 o C sampai 150 o C. LM35 dapat beroperasi dengan tegangan supply 4V sampai 30V. Keluaran sensor ini berupa tegangan yang berubah secara linier 10mV tiap derajat celcius. Seperti ditunjukan gambar berikut: Penggunaan Sensor LM35 terbilang cukup mudah. Sensor ini memiliki kinerja yang baik dan presisi, sehingga dapat digunakan untuk berbagai hal seperti manajemen suhu baterai, HVAC, Power supply dan sebagainya. Pada percobaan ini kita akan membuat simulasi rangkaian termometer ruangan menggunkan LM35 dan ATMega 16. Selain menggunakan ATMega 16 anda juga dapat menggunakan IC ATMega lainnya seperti ATMega 32, ATMega 8, dan lain-lain. Tentunya dengan menyesuaikan port-port sesuai mikrokntroller yang digunakan. Sebagai tampilan nilai suhu y

Pada tulisan kali ini kita akan mensimulasikan rangkaian dan program untuk menampilkan 4 digit angka pada seven segment. Seperti sebelumnya pada percobaan ini akan menggunakan proteus untuk simulasinya. Seven segment yang digunakan berjenis Common Chatode. Untuk menampilkan beberapa seven segment dalam waktu bersamaan menggunakan prinsip scanning. Scanning digunakan untuk membuat penggunaan port output lebih sedikit. Dimana segment-segment (a,b,c,d,e,f,g dan dot) dari tiap segment dirangkai pada port output yang sama. Sedangkan pin common nya pada port yang berbeda-beda. Bisa dibayangkan jika tidak menggunakan sistem scanning maka akan membutuhkan port output yang sangat banyak. Cara kerja dari sistem scanning yang dimaksud adalah dengan mengatur nyala matinya seven segment melalui pin common. Sehingga seven segment akan nyala bergiliran dan menampilkan angka sesuai urutannya. Maksudnya ketika menampilkan angka ribuan misalnya maka hanya pin common pada digit ribuan saja yang diberi te

Seven segment adalah komponen elektronik untuk menampilkan angka ataupun huruf yang terdiri dari 7 segmen. Segment-segment tersebut dapat dinyalakan sedemikian rupa sehingga membentuk pola angka atau huruf tertentu. Terdapat dua jenis 7 segment yaitu seven segment Common Anode dan Common Chatode. Pada 7 segment Common Chatode, pin common nya dihubungkan ke negatif atau ground. Untuk menampilkan angka 0-9 pada seven segment Common Chatoda (CC) dapat dilihat pada tabel berikut: Untuk lebih memahaminya mari kita simulasikan 7 segment Common Chatode dan saklar pada proteus dengan rangkaian sebagai berikut: Kemudian kita coba untuk menampilkan angka 4 sesuai tabel, maka hasilnya: Kita coba lagi untuk angka 9, maka hasilnya: Selanjutnya mari kita coba untuk membuat simulasi rangkaian 7 segment dan arduino pada simulasi proteus. Rangkaiannya sebagai berikut: Perlu diperhaikan, karena ini hanya simulasi jadi pin output arduino bisa langsung dihubungkan dengan seven segment. Sedangkan pada rang

Memprogram mikrokontroler memang mengasyikan. Kita bisa berkreasi membuat program dan menjalankan perintah tersebut ke dalam sebuah mikrokontroler. Namun untuk melakukan hal tersebut kita memerlukan alat alat. Bukan hanya Komputer dan Mikrokontroller saja tapi kita juga memerlukan sebuah downloader. Downloader berguna untuk mentransfer program yang telah di compile dari komputer ke mikrokontroler. Mengingat harga downloader juga lumayan mahal (bagi penulis ;D ) jadi daripada memmbeli tambahan downloader mending menggunakan yang sudah ada. Disini kita bisa memanfaatkan Arduino sebagai ISP prgrammer. Sebenarnya kita juga bisa membuat USBASP sendiri menggunakan IC ATmega 8 misalnya. Namun untuk firmware nya perlu di upload dahulu. Sehingga pada awalnya tetap memerlukan downloader. Selain itu kita juga harus membuat rangkaian nya dengan baik. Karena penulis pernah membuat USBASP hasilnya kadang konek kadang tidak di laptop nya. Mungkin karena rangkaian nya kurang bagus dan komponenya pun h

Fitur berbagi status menjadi salah satu fitur yang banyak digunakan banyak pengguna whatsapp. Meskipun fitur ini dapat dikatakan hadir belakangan, namun kepoopuleran nya sangat cepat menyebar. Seperti fitur IG stories, fitur status WA dapat digunakan untuk membagikan momen-momen dalam bentuk teks, gambar maupun video. Status WA akan menghilang maksimal dalam 24 jam. Namun, berbeda halnya dengan IG, pada WA tidak terdapat fitur highlight/sorotan untuk menampilkan stories yang telah kadaluarsa. Tak jarang kita menemukan hal menarik atau bahkan sesuatu yang penting misalnya pengumuman, sehingga kita ingin menyimpan atau bahkan membagikan status orang tersebut. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan cara tangkapan layar/screenshoot. Namun dengan cara ini masih terdapat kekurangan yaitu hasil tangkapan layar memiliki kualitas yang kurang baik. Selain itu, cara ini sulit atau tidak bisa diterapkan pada status berbentuk video. Untuk mengatasi hal tersebut cara yang dapat dilakukan

Seringkali kita menggunakan fitur berkirim gambar melalui sosial media seperti WhatsApp. Menggunakan WhatsApp dalam mengirim gambar memang lebih mudah dan praktis dibanding harus mengirim lewat email. Selain itu dalam WA terdapat juga laporan terkirim dan terbaca oleh penerima. Beda dengan email yang kadang penerima tidak membuka emailnya dan kita tidak diberi laporan nya. Namun untuk gambar beresolusi tinggi dan ukuran besar secara default fitur berkirim gambar via WA memang menerapkan compresi segingga gambar yang dikirim akan dikurangi resolusi dan ukurannya. Sehingga terkadang gambar berkurang kualitasnya dan terlihat pecah. Hal ini memang diterapkan pada kebanyakan sistem sosial media. Tentunya cara ini sangat berguna untuk mengurangi beban server dan database sistem. Untuk gambar-gambar biasa seperti berbagi foto liburan atau sekedar foto selfie mungkin tidak terlalu menggangggu. Berbeda halnya jika menyangkut dokumen persyaratan yang harus terlihat jelas bahkan sudah ditentukan

Pada tulisan kali ini kita akan kembali melakukan percobaan simulasi rangkaian pada proteus. Rangkaian yang akan disimulasikan yaitu jam digital menggunakan IC Atmega16 dan IC RTC DS1307 dengan penampil berupa seven segment common chatode. IC RTC (Real Time Clock) adalah suatu IC yang dapat menghitung dan menyimpan waktu dan tanggal. Biasanya rangkaian RTC memiliki backup supply berupa baterai CMOS yang digunakan ketika rangkaian RTC tidak mendapat suply dari VCC. Sehingga meskipun tidak terhubung dengan supply utama, RTC dapat tetap menghitung waktu dan menyimpannya. RTC banyak diaplikasikan dalam rangkaian elektronik, seperti pada jam digital, Komputer/Laptop, HP dan sebagainya. Salah satu jenis IC RTC adalah DS1307. Berdasarkan datasheetnya, DS1307 memiliki banyak keunggulan. Diantaranya, merupakan IC RTC dengan daya yang rendah, full BCD clock/calendar, dan memiliki 56 bytes NV RAM. Bentuk fisik nya berupa 8-DIP package, sehingga membuatnya kecil dan mudah digunakan. Untuk mengakse

Seringkali kita perlu untuk mencetak foto. Baik berupa pas foto ataupun sekedar foto untuk pajangan. Untuk melakukan itu kita perlu pergi ke tempat percetakan foto. Namun kadang kita harus mencetak sendiri, misal untuk persyaratan yang mendadak atau malas untuk pergi ke percetakan foto. Jika telah memiliki printer inkjet dan kertas foto maka mencetak foto sendiri bisa menghemat waktu dan biaya. Namun kendala yang sering dialami saat mencetak foto pada kertas foto dengan printer ink jet adalah tinta tidak menempel dengan sempurna pada kertas foto terutama pada kertas glossy. Bahkan meluber sehingga gambar menjadi tidak jelas dan berantakan. Untuk itu diperlukan beberapa langkah pengaturan pada saat proses pencetakan. Pada contoh kali ini menggunakan printer epson L360.  Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Buka gambar dengan image editor seperti photosop, corel draw dan lain-lain. 2. Sesuaikan layout gambar dengan kertas foto yang akan digunakan. 3. Setelah pengaturan layout selesai m